HALLO MALANG - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Pengurus Wilayah Jawa Timur menggelar kegiatan halal bi halal dan sosialisasi di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat 19 Mei 2023.
Kegiatan bertema 'Penetrasi Jaringan Internet dan Kebijakannya - Jartaplok' ini diselenggarakan untuk mensosialisasikan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched atau Jartaplok PS kepada anggota APJII Jawa Timur.
Ketua APJII, Muhammad Arif Angga, mengatakan, Jartaplok merupakan salah satu izin yang ditetapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
"Melihat tren dari bisnis anggota, reasonly memang banyak anggota ini yang berkembang jualan di ritel bisnis atau broadband. Ketika dia masuk ke ritel bisnis, rata-rata mereka perlu melakukan penggelaran kabel ke rumah-rumah gitu. Nah memang by regulasi itu diperlukan izin jartaplok," katanya.

Arif menerangkan, izin jartaplok memang dibutuhkan oleh para anggota APJII. Sebab di lapangan, masih banyak anggota APJII yang hanya mengurus izin Internet Service Provider (ISP) saja, tapi sudah menggelar jaringan.
"Nah by regulasi itu sebenarnya kurang pas. Jadi APJII sendiri ingin membantu sosialisasi ini biar teman-teman anggota APJII ini comply lah ya sama regulasi yang ada," ungkapnya.
Oleh karena itu, APJII menggelar sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada anggotanya untuk mengurus izin jartaplok apabila mau memasuki bisnis ritel, yang mana membutuhkan penggelaran kabel fiber optik ke rumah-rumah.
"Itu sebenarnya dibutuhkan satu izin tambahan, izin jartaplok agar sebenarnya harapannya tidak terjadi celah-celah untuk oknum-oknum yang memang nyari-nyari kesalahan masuk ke area tersebut. Karena memang banyak kejadian di lapangan itu banyak oknum yang bahasanya cari-cari kesalahan, cari2 celah," jelasnya.

"Ini jujur sangat mengganggu juga untuk anggota. Jadi saya pikir kita harus nutupi celah-celah tadi dengan mengcomply izin-izin yang memang dibutuhkan buat anggota APJII, khususnya di Jawa Timur, makanya acara ini kita selenggarain," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua APJII Jawa Timur, Ayom Rahwana, mengatakan, jumlah anggotanya bertambah banyak selama pandemi covid-19 pada periode 2020-2022.
Para provider yang baru menjadi anggota ini masih membutuhkan pemahaman-pemahaman lebih lanjut tentang regulasi-regulasi yang ada di industri telekomunikasi.
"Kita hanya ingin teman-teman ini comply sama aturan, itu aja poinnya, karena banyak yang nggak tahu," katanya.
Artikel Terkait
Arema FC Resmi Boyong 6 Pemain Baru, Mayoritas asal Indonesia Timur
Mendag: SDM di Indonesia Harus Terus Dilatih Agar Memiliki Daya Saing
Pilkades Kabupaten Malang 2023 Dipastikan Berjalan Aman dan Kondusif
KPBI Didorong Masuk Ekosistem Resi Gudang
Hilang Semangat Gara-gara Putus Cinta? Ini Penyebabnya
Begini Cara Perbaikan dan Pembangunan Jalan yang Tepat Versi Dosen Teknik
Mahfud MD Hadiri Halal bi Halal IKA UB Jakarta
Penjualan Beras dan Makanan Kering di Tokopedia Naik Lebih dari 6x Lipat Selama Kuartal I 2023
UB Gandeng Bappenas untuk Jejaring Internasional
Jaket Tertinggal di TKP usai Curi HP, Maling di Malang Akhirnya Ditangkap Polisi